Apa itu yang Dimaksud Panel Surya atau Solar Cell? Ini Penjelasannya
Solar Cell adalah suatu komponen yang dapat digunakan untuk merubah energi cahaya matahari menjadi energi listrik dengan manfaatkan komitmen yang disebut efek photovoltaic. Efek photovoltaic itu sendiri adalah suatu fenomena di mana keluar tegangan listrik dikarenakan adanya suatu hubungan atau kontak berasal dari dua elektroda, dimana keduanya dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan selagi meraih energi cahaya.
Oleh dikarenakan itulah, solar cell sering disebut juga dengan sel photovoltaic (PV). Efek photovoltaic ini ditemukan pertama kali oleh Henri Becquerel (wikipedia.org) terhadap th. 1839.
Baca juga : Pengertian Panel Surya
Pada dasarnya, solar cell ini merupakan dioda foto yang membawa permukaan yang benar-benar besar. Permukaan solar cell yang luas, dapat menjadikan perangkat solar cell ini lebih peka terhadap cahaya yang masuk dan juga membuahkan tegangan dan arus yang lebih kuat berasal dari dioda foto terhadap umumnya. Contohnya, sebuah solar cell yang terbuat berasal dari semikonduktor silikon selagi terkena cahaya matahari dapat membuahkan tegangan sebesar 0,5V dan arus sebesar 0,1A Baterai solar cell .
Beberapa perihal yang dapat pengaruhi performansi berasal dari solar cell adalah bahan pembuatnya, resistansi beban, intensitas cahaya matahari, dan suhu atau temperatur. Hal-hal tersebut perlu diperhatikan.
Saat ini, banyak yang sudah mengaplikasikan perangkat solar cell ini ke berbagai type penggunaan. Perangkat solar cell ini sering kita jumpai sebagai sumber listrik untuk kalkulator, mainan, pengisi baterai sampai ke pembangkit listrik, dan lebih-lebih sebagai sumber listrik untuk menggerakan satelit yang mengorbit bumi.
apa yang dimaksud panel surya
Prinsip Kerja Solar Cell
Sinar matahari tersusun berasal dari partikel kecil yang disebut dengan foton. Ketika terkena cahaya matahari, foton yang merupakan partikel berasal dari cahaya matahari tersebut menabrak atom semikonduktor silikon solar cell, sehingga mengundang energi yang memadai besar untuk memisahkan elektron berasal dari struktur atomnya.
Elektron yang terpisah dan bermuatan negatif tersebut akan bergerak terhadap area konduksi berasal dari material semikonduktor. Pada atom yang kehilangan elektron, maka akan berlangsung kekosongan terhadap strukturnya, kekosongan tersebut dinamakan dengan hole. Hole ini miliki muatan positif.
Baca juga : Cara memicu panel surya simpel di rumah
Jika terdapat elektron bebas yang berupa negatif, maka akan berperan sebagai pendonor elektron, perihal ini disebut juga dengan semikonduktor tipe-n. Sedangkan area semikonduktor dengan hole yang bermuatan positif dan juga bertindak sebagai penerima elektron disebut dengan semikonduktor tipe-p.
Di antara area positif dan negatif, atau yang dapat dikenal dengan PN Junction, akan keluar energi yang mendorong elektron dan hole untuk bergerak ke arah yang berlawanan. Elektron akan bergerak menjauhkan area negatif, dikarenakan elektron ini bermuatan negatif. Sedangkan hole akan bergerak menjauhkan area positif.
Ketika diberikan sebuah beban berupa lampu maupun perangkat listrik lainnya di antara PN Junction ini, maka akan mengundang arus listrik yang nantinya dapat dimanfaatkan.
Rangkaian Solar Cell
Sama halnya dengan baterai, solar cell ternyata jga dapat dirangkai secara seri maupun paralel. Umumnya, tiap tiap solar cell dapat membuahkan tegangan lebih kurang 0,45 – 0,5 V dan arus listrik yang dapat dihasilkan adalah sebesar 0,1 A. Hal ini dapat berlangsung terhadap selagi solar cell terima cahaya yang terang.
Hal layaknya ini mirip dengan baterai, solar cell yang disusun secara seri dapat menambah tegangan atau voltage. Sedangkan solar cell yang disusun dengan urutan paralel, dapat menambah arus atau current.